Mengenal alat alat Lab Mikrobiologi beserta Fungsinya



Sebalum kita berprofesi atau melakukan praktikum di lab mikrobiologi ada bagusnya kita terlebihdahulu mengenal alat alat Lab Mikrobiologi beserta fungsinya. sebagai seorang analis benar-benar penting mengenal perlengkapan apa saja yang akan kita butuhkan dikala bekerja atau praktik di dalam Laboratorium. Misalakan saat kita sedang malakukan analitik (dengan mengacu pada suatu sistem tertentu) karenanya kita semestinya mengenali alat apa saja yang kita perlukan supaya saat mengerjakan analisa kita tak terhenti ditengah jalan sebab alat yang kita butuhkan tidak ada, seandainya sudah terjadi hal seperti itu kan betul-betul disayangkan sekali waktu dan daya kita terbuang percuma.

Equipment

1.Ose / Jarum Inokulum (inoculating loop)

jarum inokulum berfungsi untuk memindahkan biakan untuk ditanam/ditumbuhkan ke media baru. Jarum inokulum biasanya terbuat dari kawat nichrome atau platinum sehingga bisa berpijar kalau terkena panas. Wujud ujung jarum bisa berbentuk lingkaran (loop) dan disebut ose atau inoculating loop/transfer loop, dan yang berbentuk lurus disebut inoculating needle/Transfer needle. Inoculating loop cocok untuk melakukan streak di permukaan supaya, padahal inoculating needle sesuai diterapkan untuk inokulasi secara tikaman pada supaya tegak (stab inoculating.

2.Mikropipet (Micropippete) dan Tip

Mikropipet merupakan alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, umumnya kurang dari 1000 μl. Banyak opsi kapasitas dalam mikropipet, contohnya mikropipet yang dapat dikendalikan volume pengambilannya (adjustable volume pipette) antara 1μl hingga 20 μl, atau mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya, cuma tersedia satu pilihan volume (fixed volume pipette) seumpama mikropipet 5 μl. dalam pengaplikasiannya, mukropipet memerlukan tip.

3.Tabung respon (Reaction Tube / Test Tube)

Di dalam mikrobiologi, tabung respons digunakan untuk uji-uji biokimiawi dan menumbuhkan mikroba.Tabung tanggapan dapat diisi media padat ataupun cair. Tutup tabung respon dapat berupa kapas, tutup metal, tutup plastik atau almunium foil. Media padat yang dimasukkan ke tabung respon dapat dibatasi menjadi 2 format menurut fungsinya, yaitu media agar tegak (deep tube supaya) dan agar miring (slants supaya). Untuk membuat supaya miring, perlu dilihat perihal kemiringan media yakni luas permukaan yang kontak dengan udara tidak terlalu sempit atau tak terlalu lebar dan hindari jarak media yang terlalu dekat dengan mulut tabung karena memperbesar resiko kontaminasi. Untuk alas an efisiensi, media yang ditambahkan berkisar 10-12 ml setiap tabung.

4.Labu Erlenmeyer (Erlenmeyer Flask)

Berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan yang. Labu Erlenmeyer bisa diterapkan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, menampung akuades, kultivasi mikroba dalam adat istiadat cair, dan lainnya. Terdapat sebagian opsi berdasarkan volume cairan yang dapat ditampungnya ialah 25 ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml, 300 ml, 500 ml, 1000 ml, dan sebagainya.

5.Beaker Glass

Beaker glass yaitu alat yang memiliki banyak fungsi. Di dalam mikrobiologi, bisa diterapkan untuk preparasi media media, menampung akuades dan lain-lain.

6.Gelas ukur (Graduated Cylinder)

Berguna untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu erlenmeyer, gelas ukur memiliki beberapa pilihan menurut skala volumenya.

7.Cawan Petri (Petri Dish)

Cawan petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme. Medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup. Cawan petri tersedia dalam berbagai macam ukuran, diameter cawan yang awam berdiameter 15 cm dapat menampung media sebanyak 15-20 ml, walaupun cawan berdiameter 9 cm kira-kaprah cukup diisi media sebanyak 10 ml.

8.Batang L (L Rod)

Batang L bermanfaat untuk menyebarkan cairan di permukaan mediaagar supaya kuman yang tersuspensidalam cairan hal yang demikian tersebar merata. Alat ini juga disebut spreader.

9.Tabung Durham (Durham Tube)

Tabung durham adalah tabung yang memiliki wujud yang sama dengan tabung tanggapan tapi memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding tabung tanggapan. Berfungsi untuk menampung hasil fermentasi mikroorganisme berupa gas. Dalam pemakaiannya, karenanya tabung durham itu ditempatkan terbalik di dalam tabung respons yang lebih besar dan tabung ini kemudian diisi dengan medium cair. Sesudah seluruhnya disterilkan dan medium telah dingin, karenanya bisa dikerjakan inokulasi. Bila bakteri yang ditumbuhkan dalam media hal yang demikian memang menciptakan gas, maka gas akan nampak sebagai gelembung pada dasar tabung durham.

10.Termometer (thermometer)

Termometer adalah batang kaca yang panjangnya 300 mm, diameter 6-7 mm berisi air raksa dan gas, serta dilengkapi dengan skala derajat Celcius. Berfungsi untuk mengukur suhu suatu larutan atau ruang inkubator. Prinsip kerjanya yaitu mengevaluasi suhu cocok laju air raksa di dalam thermometer.

Apparatus

1.Pembakar Bunsen (Bunsen Burner)

Salah satu alat yang berfungsi untuk menjadikan keadaan yang steril yakni pembakar bunsen. Api yang menyala dapat membuat aliran udara sebab oksigen dikonsumsi dari bawah dan diharapkan kontaminan turut terbakar dalam pola aliran udara hal yang demikian. Untuk sterilisasi jarum ose atau yang lain, bagian api yang paling pantas untuk memijarkannya yakni bagian api yang berwarna biru (paling panas). Perubahan bunsen dapat menerapkan bahan bakar gas atau metanol.

2.Hot plate stirrer dan Stirre bar

Hot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga sanggup mempercepat pelaksanaan homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan batang magnet Hot plate dan magnetic stirrer seri SBS-100 dari SBS® misalnya cakap menghomogenkan hingga 10 L, dengan kecepatan sungguh-sungguh lambat hingga 1600 rpm dan bisa dipanaskan hingga 425oC.

3.Autoklaf (Autoclave)

Autoklaf yakni alat pemanas tertutup yang diterapkan untuk mensterilisasi suatu benda menerapkan uap bersuhu dan bertekanan tinggi (1210C, 15 lbs) selama kurang lebih 15 menit. Penurunan tekanan pada autoklaf tidak dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme, tapi meningkatkan suhu dalam autoklaf. Suhu yang tinggi inilah yang akan membunuh microorganisme. Autoklaf secara khusus ditujukan untuk membunuh endospora, merupakan sel resisten yang diproduksi oleh bakteri, sel ini bendung kepada pemanasan, kekeringan, dan antibiotik. Pada spesies yang sama, endospora bisa bertahan pada keadaan lingkungan yang dapat membunuh sel vegetatif kuman tersebut[1]. Endospora dapat dibunuh pada suhu 100 °C, yang adalah titik didih air pada tekanan atmosfer normal. Pada temperatur 121 °C, endospora bisa dibunuh dalam waktu 4-5 menit, dimana sel vegetatif bakteri bisa dibunuh hanya dalam waktu 6-30 detik pada suhu 65 °C.Perhitungan waktu sterilisasi autoklaf diawali saat suhu di dalam autoklaf mencapai 121 °C. Jika objek yang disterilisasi cukup tebal atau banyak, transfer panas pada bagian dalam autoklaf akan melambat, sehingga terjadi perpanjangan waktu pemanasan sempurna untuk memutuskan bahwa segala obyek bersuhu 121 °C untuk waktu 10-15 menit. Perpanjangan waktu juga diperlukan saat cairan dalam volume besar akan diautoklaf karena volume yang besar membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai temperatur sterilisasi. Daya autoklaf diuji dengan indicator biologi, umpamanya Bacillus stearothermophilus.

4.oven

Oven Berfungsi untuk sterilisasi kering. alat-alat yang disterilkan mengaplikasikan oven antaralain peralatan gelas seperti cawan petri, tabung respon, dan sebagainya. serilisasi kerning dengan oven dijalankan dengan cara memanaskan dengan suhu 180oC selama 1 jam.

5.Inkubator (Incubator)

Inkubator merupakan alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu.

6.Penangas air (Water bath)

Penangas air besfungsi untuk menaruh media supaya (yang diaplikasikan untuk analitik dengan teknik tuang / pure plate ) agar media konsisten dalam kondisi leleh/cair, bisanya temperatur dikontrol pada kisaran 40-45oC. Untuk menjaga air pada penangas air tidak terkontaminasi mikro organisme karenanya perlu ditambahkan citric acid 0.3% dan potassium sorbat 0.1%.

7.PH Meter

PH meter berfungsi untuk mencek derajat keasaman / PH media, karena derajat keasaman sangan berimbas kepada pertumbuhan mikroba.

8.Timbangan digital / neraca digital

Neraca digital berfungsi untuk menimbang media dan juga sample atau contoh uji dikala preparasi.

9.Biological Safety Cabinet / Laminar Air Flow

Biological Safety Cabinet (BSC) atau bisa juga disebut Laminar Air Flow (LAF) merupakan alat yang berguna untuk berprofesi secara aseptis karena BSC mempunyai pola penguasaan dan penyaring aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasisinar UV sebagian jam sebelum diterapkan.

10.Colony counter

Alat ini bermanfaat untuk mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh sesudah diinkubasi di dalam cawankarena adanya kaca pembesar. Kecuali itu alat hal yang demikian dilengkapi dengan skala/ kuadran yang sungguh-sungguh berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni amat banyak. Jumlah koloni pada cawan Petri bisa ditandai dan dihitung otomatis yang bisa di-reset.

11.Mikroskop Cahaya (Brightfield Microscope)

Salah satu alat untuk mengamati sel mikroorganisme yaitu mikroskop cahaya. Dengan mikroskop kita dapat memandang sel kuman yang tidak bisa diamati dengan mata telanjang. Pada lazimnya mata tidak kapabel membedakan benda dengan diameter lebih kecil dari 0,1 mm.

12.Mikroskop stereo (Zoom Stereo Microscope)

Mikroskop ini berfungsi untuk mengamati obyek yang membutuhkan perbesaran tidak terlalu besar. Di Laboratorium Mikrobiologi, mikroskop stereo lazimnya digunakan untuk memandang secara detail bentuk koloni dan jamur.

Baca Artikel Terkait Tentang Laboratorium Akreditasi KAN

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *